Khadijah bintu Khuwailid, istri Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam yang pertama. Dari beliaulah Nabi mendapatkan anak. Seluruh anak Nabi berasal dari Khadijah kecuali Ibrahim.
Beliau adalah wanita pertama yang masuk Islam. Beliaulah yang mendukung, menghibur, dan menguatkan hati Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam di
masa-masa awal kenabian. Dukungan diberikannya secara penuh dalam
segala hal, termasuk harta. Itu adalah masa-masa sulit penuh perjuangan,
di saat sedikitnya dukungan dari sekitar, justru yang terbanyak adalah
orang-orang yang menentang dakwah beliau.
Khadijah menguatkan Nabi pada saat beliau ketakutan karena baru
didatangi Jibril di awal turunnya wahyu. Khadijah menghibur dan
menyelimuti beliau dengan menyatakan:
كَلَّا أَبْشِرْ فَوَاللَّهِ لَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا
فَوَاللَّهِ إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَصْدُقُ الْحَدِيثَ وَتَحْمِلُ
الْكَلَّ وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ وَتَقْرِي الضَّيْفَ وَتُعِينُ عَلَى
نَوَائِبِ الْحَقِّ
Sekali-kali tidak. Bergembiralah. Demi Allah, Allah tidak akan
pernah menghinakanmu selama-lamanya. Demi Allah, sungguh engkau adalah
penyambung silaturrahmi, jujur dalam berkata, mau menanggung beban
penderitaan orang lain, menyantuni pihak yang kekurangan, memulyakan
tamu, suka menolong (H.R al-Bukhari dan Muslim).
Malaikat Jibril pernah menyampaikan kepada Nabi:
فَاقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلَامَ مِنْ رَبِّهَا وَمِنِّي
وَبَشِّرْهَا بِبَيْتٍ فِي الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيهِ وَلَا
نَصَبَ
Sampaikanlah salam untuknya dari Rabbnya dan dariku, dan berilah
kabar gembira kepadanya dengan rumah (istana) di surga dari mutiara
besar yang berongga, yang tidak ada kegaduhan di dalamnya dan tidak ada
perasaan capek (H.R alBukhari dan Muslim)
Sebagian Ulama’ menjelaskan bahwa Khadijah akan mendapatkan surga
dengan sifat tidak ada kegaduhan dan tidak ada capek di dalamnya, karena
Khadijah telah bersikap sebagai istri yang baik. Tidak akan ia dapati
kegaduhan di surga karena ia sebagai istri tidak pernah menimbulkan
kegaduhan. Perintah suaminya ia laksanakan dengan senang hati. Ia tidak
mengangkat suara untuk membantah suaminya. Ia akan mendapatkan surga
yang tidak ada perasaan capek di dalamnya, karena ia senantiasa berusaha
agar rumah menjadi sarana bagi suaminya untuk menghilangkan capek dan
penat.
As-Suhaily menyatakan: Dua sifat yang dinafikan darinya (kegaduhan
dan capek) tepat (untuk didapatkan oleh Khadijah) karena Nabi
shollallaahu ‘alaihi wasallam ketika berdakwah kepadanya ia terima
dengan senang hati, tidak ditentang dengan mengangkat suara. Bahkan
Khadijah berusaha untuk menghilangkan seluruh kepenatan pada Nabi,
menenangkan beliau pada saat keadaan gawat, memudahkan bagi beliau pada
keadaan yang sulit, sehingga tepatlah balasan tempat tinggalnya yang
diberi kabar gembira oleh Tuhannya dengan sifat yang sesuai dengan
perbuatannya (Fathul Baari karya Ibnu Hajar al-Asqolaany (7/138))
Al-Munawi juga menjelaskan: Ia (Khadijah) berusaha semaksimal
mungkin untuk mendapatkan keridhaan beliau (suaminya) dan agar ia tidak
melakukan hal yang menyebabkan kemarahan beliau (suaminya) (Faidhul
Qodiir (2/241))
(Abu Utsman Kharisman)
Sumber: http://www.salafy.or.id/khadijah-istri-teladan/
0 komentar:
Posting Komentar